Kutemukan lagi Bahagiaku

Karya: Azzahra D. Safitri

Banyak kata yang ingin ku lontarkan, untuk sedikit menyeka sesak yang tersimpan. Namun, ku pilih untuk memendam.
Banyak rasa yang ingin ku utarakan, untuk sekedar meredakan degub yang bergejolak di dada. Namun, lagi-lagi ku pilih untuk memendam.

Entah mengapa, kini ku lebih memilih untuk memendam segalanya. Apa mungkin karena masa lalu yang membuatku lebih dewasa? bahwa apa yg kita utarakan semua yg dirasa blm tentu dapat dihargai dan direspon baik oleh pendengar, yang belum tentu ia benar setia mendengarkan

Kini.. aku lebih memilih menyerahkan segala urusan kepada Allah ta'ala. Tak ada tempat berharap yang lebih indah, melainkan berharap pada-Nya. Karena aku pernah amat merugi dikala berharap dengan manusia, dan yang kudapati hanya pilu, bahkan sempat patah (sementara).

Hidup adalah pembelajaran, bisa kita yang belajar atau mungkin kita yang memberi pelajaran. Tergantung bagaimana kita memaknai hidup yang singkat ini.
Alhamdulillah, dari semua pembelajaran yang kudapati. Kali ini hidupku terasa lebih tentram. Dari semua keadaan yang membuatku sesak bernafas, kini ku mampu menghirup udara bebas bagaikan merpati namun tak putih.

Ku mampu temukan lagi kebahagiaan yang hampir kulupakan, hanya karna rasa patah yang dibuat olehnya yang mampu menjanjikan segala, namun akhirnya nihil untuk dijadikan nyata.
Tapi.. tenang saja, aku tak sejahat yang kau fikirkan. Aku bisa terima semua dan mampu memaafkan hampir seluruhnya. Namun, yang tak mampu ku sangkal dari fikiranku sampai saat ini, yaitu pertanyaan "Kok bisa?" Iya... hanya itu kata-kata yang mampu menggambarkan dari semua pertanyaan kelut menggugah qolbu.

Namun, Allah Maha Penyayang.. Ia memberiku cahaya agar aku bisa kembali pada-Nya, dan menata kembali ruang hidupku yang sempat porak-poranda.
Akupun bersyukur atas segalanya, kalau tidak kudapati peristiwa yang membuat nafasku sesak (untung saja tidak mati) mungkin, aku tidak akan setangguh sekarang ini.

Untukmu :
Siapapun engkau yang telah memberiku pembelajaran, ku doakan kau baik-baik saja dalam menjalani hidup yang kini kau pilih. Cukup itu saja.
Dan untuk siapapun engkau yang nantinya mampu memberiku pembelajaran untuk kita belajar bersama. Ku doakan kau dapat menghantarkanku kembali kejalan illahi, insha Allah Ia akan menghantarkanmu padaku menuju Sakinnah, Mawaddah, WaRohmah.
Aamin😊

Komentar

Postingan Populer