Memupuk Rindu

Rumah bukan lagi rumah, tempatku yang dulu ku idamkan untuk pulang kini tiada lagi ku dapatkan ketenangan. Sama seperti dirimu, dulu kau adalah muara dimana aku bisa dapatkan tenang, sebab dengan dirimu aku bisa luapkan apa yang kurasa hingga terasa lega. Namun, kini pulang hanya tinggalah pulang, tak berkesan dan perlahan menghilang. Rindu bukan perihal tak bertemu. Namun lebih kepada apa yang kita jalani. Ya aku rindu menjalani keseharian denganmu. Bercanda, jalan berdua, jajan, hingga ngobrol seputar hal yang tidak penting hingga aku merasa geli sendiri harus berbagi cerita konyol itu. Memang jarak bukanlah penghalang untuk kita, namun terlebih kita harus nurut dengan aturan dengan alasan kesehatan bersama. Jujur saja beberapa hari ini dirimu hadir tanpa ku minta dalam mimpi. Aku senang, setidaknya kita masih dapat bertemu walau hanya dalam mimpi. Saat terbangun ku menyadari, bahwa benar saja ternyata semua hanyalah mimpi. Haha Aku kira akan semenyenangkan berada dirumah melakukan sesuatu hal yang tidak melelahkan fisik dan fikiran.kurang lebih selama 14 hari saya dan keluarga memutuskan untuk berdiam di dalam rumah, walaupun dibeberapa waktu dari kami memutuskan keluar rumah demi menyambung kehidupan. Ayah ku tidak mendapatkan kesempatan bekerja dari rumah, karena memang prosedur perusahaan tidak mengizinkan. Ibuku juga harus berjualan sebagai tambahan biaya kebutuhan, dan aku juga harus bekerja memberikan tugas kepada murid-murid walaupun sempat satu minggu pertama tidak bekerja dari rumah, namun sekarang sudah dianjurkan bekerja dari rumah tapi tidak untuk bimbel, aku masih harus mengajar disore hari hingga pukul 8 malam. Aku kira akan baik-baik saja berada didalam rumah bersama keluarga dan hanya berdiam diri di kamar tidurku. Ternyata tidak semenyenangkan seperti biasanya. Semua hal yang berulang menjadi sangat membosankan, hanya memandangi sudut kamar, bermain handphone, keluar kamar hanya untuk makan dan ke toilet. Walaupun sebenarnya tidak harus menjadi masalah, namun aku mulai merasakan jenuh. Aku rindu berkumpul bersama teman-temanku yang biasanya kami sisakan malam untuk berkumpul dan bersendagurau. Aku rindu kekasihku yang biasanya seminggu bisa beberapakali menemui ku sehingga aku bisa bercanda dan meringankan beban pikiran yang ada dan ia juga bersedia mengantar jemputku untuk mengajar bimbel. Namun, semua itu tidak lagi sama semenjak wabah virus Covid-19 menjumpai Indonesia, sehingga WNI harus stay at home and self quarantine until 14 days. Aku rindu sekali keluar rumah, merasakan baik-baik saja dalam perjalanan kemanapun, tapi sekarang virus ini bagaikan terror untuk siapapun khususnya aku. Aku menjadiparno ketika harus bepergian keluar rumah, bahkan takut juga jika kembali pulang. Takut meyakiti keluarga dengan membawa virus yang aku tidak ketahui jika ia ada dalam diriku nantinya. Kini aku hanya menikmati semua ini dengan menjaga kesehatan dan kebersihan diri, serta berdoa dan beribadah. Walaupun sejatinya aku sudah bosan harus mengurung diri dirumah, tapi makin lama keadaan makin mengharuskan WNI untuk tetap tinggal dirumah karena semakin banyak korban. Semoga virus ini lekas menghilang dari bumi, dari Indonesia dan aktifitas kembali seperti semula.

Komentar

Postingan Populer