AKU YANG BELUM DEWASA

Setengah tahun 2022, ku jalani dengan tanpa tau arah dan tujuan. Banyak pelajaran yang ku dapati setelah janji itu kandas tak bertepi. Hilangnya kepercayaan diri membuat semuanya redup, tanpa terkecuali hatikupun dileburkan bersama janji yang kau ingkari. Ku hampir tak mengenali diriku yang saat ini, karena langkahku terasa hambar. Padahal.. kalau ku perhatikan, dirimu baik-baik saja tanpa aku. Lalu mengapa aku seperti ini? Diriku terus mencari jawaban, namun tetap yang kutemui ialah rasa sesak tanpa suara. Ku gali lagi hingga aku dapati jawaban, ternyata “aku tak bisa terima”. Ya.. aku belum bisa menerima segala hal yang datang tak sesuai dengan harapan, aku tak terima. Sudah ku coba ikhlaskan, namun makin menyesakkan. Sudah ku coba relakan, nyatanya aku belum siap kehilangan. Dan parahnya lagi, peran utama dalam hal ini ialah “kau”. Kutelusuri ketidakterimaan yang menghampiri, ku kais hingga ke akarnya sampai aku gila. Hingga akhirnya seseorang menyadarkan, bahwa aku hanya perlu berdamai dan berusaha menerima yang terjadi. Berat. Sungguh sangat berat. Namun katanya, itulah yang dinamakan “dewasa”.

Komentar

Postingan Populer